Urutan Hierarki Blok Diagnosis
Halaman 1 dari 1
Urutan Hierarki Blok Diagnosis
URUTAN HIERARKI BLOK DIAGNOSIS
Urutan hierarki blok diagnosis gangguan jiwa berdasarkan PPDGJ-III:
I. = Gangguan mental organik dan simtomatik (F00-F09).
= Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Ciri khas: etiologi organik/ fisik jelas, primer/ sekunder.
II. = Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham (F20-F29).
Ciri khas: gejala psikotik, etiologi organik tidak jelas.
III. = Gangguan suasana perasaan (mood/ afektif) (F30-F39).
Ciri khas: gejala gangguan afek (psikotik dan non-psikotik).
IV. = Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan stress (F40-F48).
Ciri khas: gejala non-psikotik, etiologi non-organik
V. = Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologi dan faktor fisik (F50-F59).
Ciri khas: gejala disfungsi fisiologis, etiologi non-organik.
VI. = Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa (F60-F69).
Ciri khas: gejala perilaku, etiologi non-organik.
VII. = Retardasi mental (F70-F79).
Ciri khas: gejala perkembangan IQ, onset masa kanak.
VIII. = Gangguan perkembangan psikologis (F80-F89).
Ciri khas: gejala perkembangan khusus, onset masa kanak.
IX. = Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja (F90-F98).
Ciri khas: gejala perilaku/ emosional, onset masa kanak.
X. = Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis (Kode Z)
Ciri khas: tidak tergolong gangguan jiwa.
(Sumber: Muslim, Rusdi. 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa, FK Unika-Atmajaya)
Urutan hierarki blok diagnosis gangguan jiwa berdasarkan PPDGJ-III:
I. = Gangguan mental organik dan simtomatik (F00-F09).
= Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Ciri khas: etiologi organik/ fisik jelas, primer/ sekunder.
II. = Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham (F20-F29).
Ciri khas: gejala psikotik, etiologi organik tidak jelas.
III. = Gangguan suasana perasaan (mood/ afektif) (F30-F39).
Ciri khas: gejala gangguan afek (psikotik dan non-psikotik).
IV. = Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan stress (F40-F48).
Ciri khas: gejala non-psikotik, etiologi non-organik
V. = Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologi dan faktor fisik (F50-F59).
Ciri khas: gejala disfungsi fisiologis, etiologi non-organik.
VI. = Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa (F60-F69).
Ciri khas: gejala perilaku, etiologi non-organik.
VII. = Retardasi mental (F70-F79).
Ciri khas: gejala perkembangan IQ, onset masa kanak.
VIII. = Gangguan perkembangan psikologis (F80-F89).
Ciri khas: gejala perkembangan khusus, onset masa kanak.
IX. = Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja (F90-F98).
Ciri khas: gejala perilaku/ emosional, onset masa kanak.
X. = Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis (Kode Z)
Ciri khas: tidak tergolong gangguan jiwa.
(Sumber: Muslim, Rusdi. 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa, FK Unika-Atmajaya)
nurafni- Posts : 7
Reputation : 0
Join date : 22.10.15
Similar topics
» Diagnosis Multiaksial
» Diagnosis Multiaksial
» diagnosis multi aksial
» Penyuluhan DIagnosis skizofrenia
» Diagnosis Multiaksial
» diagnosis multi aksial
» Penyuluhan DIagnosis skizofrenia
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik