Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

REFERAT GANGGUAN MENTAL ORGANIK part 2

Go down

REFERAT GANGGUAN MENTAL ORGANIK part 2 Empty REFERAT GANGGUAN MENTAL ORGANIK part 2

Post by sigit nurawalin Sun Apr 19, 2015 2:14 pm

3. GANGGUAN AMNESIK
Gangguan amnestik ditandai terutama oleh gejala tunggal suatu gangguan daya ingat yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan. Diagnosis dibuat apabila pasien mempunyai tanda lain dari gangguan kognitif. Gangguan amnestik ini dibedakandari gangguan dissosiatif. 1
Epidemiologi
Tidak ada data pasti mengenai gangguan amnestik ini, bebrapa penelitian melaporkan adanya insidensi atau prevelensi gangguan ingatan pada penggunaan alkohol dan cedera kepala. 1
Etiologi
Struktur anatomi yang terlibat dalam daya ingat dan perkembangan gangguann amnestik adalah terutama struktur diensefalik, dan struktur lobus midtemporalis. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa hemisfer kiri lebih kritikal dibanding hemisfer kanan dalam perkembangan gangguan daya ingat. Gangguan amnestik memiliki banyak penyebab. Berikut tabel penyebab gangguan amnestik 1

Penyebab utama gangguan amnestik
a. Kondisi medis sistemik
Defisiensi tiamin, hipoglikemia
b. Kondisi otak primer
Kejang, trauma kepala, tumor serebral, penyakit serbrovaskular, prosedur bedah pada otak, ensefalitis, hipoksia, amnesia global transien, trapi elektrokonvulsif, sclerosis multipel.
c. Penyebab berhubungan dengan zat
Gangguan penggunaan alkohol, neurotoksin, benzodiazepine,





Dignostik
Berikut tabel diagnosis berdasarkan DSM-IV
Kriteria Diagnostik Untuk Gangguan Amnestik Karena Kondisi Medis Umum
a. Perkembangan gangguan daya ingat seperti yang dimanifestasikan oleh gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru atau ketidakmampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Gangguan daya ingat menyebabkan gangguan bermakna dalam fingsi sosial atau pekerjaan dan merupakan penurunan bermakna dari tingkat fungsi sebelumnya
c. Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium atau suatu demensia
d. Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium bahwa gangguan adalah akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum termasuk trauma fisik

Gambaran Klinis dan Subtipe
Pusat gejala dari gangguan daya ingat yang diandai oleh gangguan pada kemampuan untuk mempelajari informasi baru (amnesia anterograde) dan ketidakmampuan untuk mengingat pengetahuan yang sebelumnya diingat (amnesia retrograde) gejala harus menyebabkan masalah bermakna bagi pasien dalam fungsi sosial dan pekerjaanya. Daya ingat jangka pendek dan daya ingat baru saja biasanya terganggu. Daya ingat jauh untuk informasi atau yang dipelajari secara mendalam adalah baik. Tetapi daya ingat untuk peristiwa yang kurang lama adalah terganggu. 1
Onset gejala dapat mendadak seperti pada trauma, serangan serebrovaskuler dan gangguan akibat zat kimia neurotoksik atau bertahap. Amnesia dapat terjadi singkat atau lama. Berbagai gejala lain dapat menyertai gangguan amnestik. Tetapi jika psien mempunyai gangguan kognitif lainnya, diagnosis demensia atau delirium adalah lebih tepat dibandingkan diagnosis gangguan amnestik. Pasein dengan gangguan amnestik mungkin apatik, tidak memiliki inisiatif, mengalami episode agitasi tanda provokasi, atau tampak sangat bersahabat dan mudah setuju. Pasien dengan gangguan amnestik mungkin juga tampak kebingugan dan berusaha menutupi konfusinya dengan jawaban konfabulasi terhadap pertanyaan. 1
1. Penyakit Serebrovaskular
Penyakit serebrovaskular yang mempengaruhi hipokampus mengenai artrei serebralis posterior dan basilaris beserta cabang-cabangnya. Infark adalah jarang terbatas pada hipokampus. Infark sering kali mengenai lobus oksipitalis dan parietalis. Jadi gejala penyerta yang sering dari penyakit serebrovaskuler di daerah tersebut adalah tanda neurologis fokal yang mengenai modalitas penglihatan atau sensorik. Penyakati serebrovaskular yang mengenai thalamus medial secara bilateral, khususnya pada bagian anterior, sering disertai gejala gangguan amnestik. 1
2. Sklerosis Multipel
Proses patologis dari sclerosis multipel adalah pembentukan plak yang tampaknya terjadi secara acak di dalam parenkim otak. Jika plak terjadi di lobus temporalis dan daerah diensefalik, gejala gangguan daya ingat dapat terjadi. 1
3. Sindrom Korsakof
Sindrom Korsakof adalah sindrom amnestik yang disebabkan oleh defisiensi tiamin, yang paling sering berhubungan dengan kebiasaan nutrisional yang buruk dari seseorang dengan penyalahgunaan alkohol kronis. Penyebab lain nutrisi yang buruk, karsinoma lambung, hemodiaiysis, hiperemesis gravidarum, hiperalimentasi intravena berkepanjangan dan pelipatan lambung juga dapat mengakibatkan defisiensi tiamin. Penyakit ini sering disertai denga ensefalopati Wernick yang merupakan sindrom penyerta berupa konfusi, ataksia, dan oftalmoplegia. Temuan neurofisologi pada penyakit ini menggambarkan adanya perubahan samar pada akson neuronal. Walaupun delirium menghilang dalam dalam sebulan atau lebih, sindrom amnestik menyertai atau mengikuti ensefalopati Wernick. 1
4. Blackout Alkoholic
Pada beberapa orang yang menyalahgunakan alkohol, keadaan ini dapat terjadi dimana pasien akan terbangun dipagi hari dan tidak mampu mengingat kejadian pada malam sebelumnya saat terintoksikasi. 1
5. Tetapi Elektrokonvulsif
Terapi elektrokonvulsif (ECT) biasanya disertai dengan amnesia retrogard selama beberapa menit sebelum pengobatan dan suatu amnesia anterogard setelah pengobatan. Defisit daya ingat ini menetap selama satu sampai dua bulan setelah siklus pengobatan. 1
6. Cedera Kepala
Cedera kepala dapat menyebabkan berbagai gejala neuropsikiatrik termasuk demensia, depresi, perubahan kepribadian, dan gangguan amnestik. Gangguan amnestik yang disebabkan oleh cedera kepala seringkali berhubungan dengan suatu periode amnesia retrogard sebelum kecelakaan traumatis dan amnesia terhadap kecelakaan traumatis sendiri. Beratnya cedera otak agak berhubungan dengan lamanya danberatnya sindrom amnestik, tetapi yang berhubungan paling baik dengan perbaikan akhir adalah derajat perbaikan klinis amnesia selama minngu pertama setelah pasien mencapai kesadraran. 1

Diagnosis Banding
1. Demensia dan Delirium
Gangguan daya ingat sering ditemukan pada pasien demensia tetapi disertai denga defisit kognitif lainnya. Gangguan daya ingat juga sering ditemukan pada delirium tetapi tejadi pada keadaan gangguan atensi dan kesadaran. 1
2. Penuaan normal
Beberapa gangguan ringan pada daya ingat dapat menyetai penuaan nomal. DSM-IV mengharuskan bahwa gangguan bermakna pada fungsi sosial dan pekerjaan harus menyingkian pasien yang mengalami penuaan nomal dai diagnosis. 1
3. Gangguan Disosiatif
Gangguan disosiatif kadang-kadang sulit dibedakan dai gangguan amnestik. Tetapi pasien dengan gangguan disosiatif adalah lebih mungkin mengalami kehilangan orientasi pada dirinya sendiri dan mungkin menderita defisit daya ingat yang lebih selektif dibandingkan pasien dengan gangguan manestik. Gangguan disosiatif juga sering disertai dengan peristiwa kehidupan yang secera emosional menyebabkan stress yang elibatkan uang, sistem hukum, atau hubungan yang terganggu. 1
4. Gangguan buatan
Pasien dengan gangguan buatan yang menyerupai suatu gangguan amnestik sering kali mempunyai hasil tes daya ingat yang tidak konsisten dan tidak mempunyai bukti-bukti suatu penyebabyang dapapt diidentifikasi. 1

Perjalanan dan Prognosis
Penyebab spesifik gangguan amnestikmenentukan perjalanan dan prognosisnya bagi psien. Onset mungkin tiba-tiba atau bertahap; gejala dapat sementara atau menetap; dan hasil akhir dapat terentang dari tanpa perbaikan sampai pemulihan lengkap. Gangguan amnestik sementara dengan pemulihan lengkap adalah sering pada epilepsi lobus temporalis, ECT, penggunaan obat tertentu seperti benzodiazepine dan barbiturate dan resusitasi dari henti jantung. Sindrom amnestik permanen dapat mengikuti suatu cdedera kepala, keracunan monoksida, infarks serebral, perdarahan subarachnoid, dan ensefalitis herpes simpleks. 1
Pengobatan
Pendekatan utama adalah mengobati penyebab dasar dari ganggau amnestik. Setelah resolusi episode amnestik, suat jenis psikoterapi dapat membantu pasien menerima pengalaman ke dalam kehidupannya. 1
1. Faktor psikodinamiksa
Intervensi psikodinamika mungkin mempunyai nilai yang baik bagi pasien yang menderita gangguan amnestik yang disebabkan oleh kerusakan pada otak.
Fase pemulihan pertama dimana pasien tidak mampu memproses apa yagn terjadi karenapertahanan ego yang sangat besar, membuat klinisi melayani sebagai ego penolong yang membantu menjelaskan kepada pasien tentang apa yang terjadi danmemberikan fungsi ego yang hilang. Pada pemulihan fase kedua, saat realisasi tentang kejdian cedera timbul, pasienmungkin menjadi marah. Pemulihan fase ketiga adalah fase integrative. Kesedihan terhadap kecakapan yang hilang merupakan ciri penting fase ini.
Sebagian besar pasien yang amnestik akibat cedera otak terlibat dalam penyangkalan. Untuk itu diperlukan empati dan pendekatan yagn sensitive kepada pasien. Selain itu diperlukanjuga suatu pemeriksaan gangguan kepribadian sebelumnya, dimana ciri kepribadian tersebut dapat menjadi bagian penting dari psikoterapi psikodinamika. 1

4. GANGGUAN MENTAL KARENA KONDISI MEDIS UMUM
1. Gangguan Degeneratif
Gangguan degenarif yang sering mengenai ganglia basalis sering disertai dengan tidak saja gangguan pergerakan tetapi juga depresi, demensia, dan psikosis.
Beberapa contoh dari gangguan degneratif adalah Penyakit Parkinson melibatkan suatu degenerasi terutama pada substansia nigra, dan biasanya tidak mempunyai sebab yang diketahui. Penyakti Huntington, melibatkan suatu degenerasi terutama di nucleus kaudatus, dan merupakan penyakit autosomal dominan.
2. Epilepsi
Epilepsi adalah penyakit neurologis kronis yang paling umum. Msalah utama adalah pertimbangan suatu Diagnostik epilepsi pada passion psikiatrik, pembedaan psikososial dari suatu diagnosis epilepsi untuk seorang pasien, dan efek psikologis dan efek kognitif dari obat antiepilepsi yang sering digunakan. Gejala perilaku yang paling umum dari epilepsi adalah perubahan kepribadian; psikosis, kekersan, dan depresi adalah gejala yang lebih jarang dari gangguan epilepsi.
Definisi
Kejang adalah suatu gangguan patofisiologis paroksismal sementara dalam fungsi serebral yang disebabkan oleh pelepasan neuron yang spontatn dan luas. Pasien dikatakan menderita epilepsi jika mereka mempunyai keadaan yang kronis yang ditandai oleh kejang rekuren.


Klasifikasi
Dua kategori utama kejang adalah parsial dan umum. Kejang parsial meliabtkan aktivitas epileptiformis didaerah oatk setempat. Kejang umum melibatkan keseluruhan otak.
1. Kejang umum
Kejang tonik klonik umum mempunyai gejala klasik hilangnya kesadaran, gerakan tonik, klonik umum pada tungkai menggigit lidah da peristiwa inkontinensia. Masalah psikiatrik yang peling sering berhubungan denga dengan kejang umum adalah membantu pasien menyesuaikan gangguan neurologis kronis dan menilai efek kognitif atau perilaku dari obat antiepileptik. 1
Absence (Petit Mal)
Sifat epilepsi dari episode mungkin berjalan tanpa diketahui karena manifestasi motorik atau sensorik sangat ringan. Epilepsi ini bisa dimulai pasa masa anak antara usia 5 sampai 7 tahun dan menghilang pada masa pubertas. Kehilangan kesadaran singkat selama psien tiba-tiba kehilangan kontak denan lingkungan, adalh karakteristik dari epilepsi petit mal tetapi pasien tidak mengalami kehilangan kesadaran atau gerakan kejang yang sesungguhnya epilepsi ini dapat terjadi pada masa dewasa namun jarang, onsetnya ditandai dengan episode psikotik atau delirium yang tiba-tiba dan rekuren dan disertai pingsan. 1
2. Kejang parsial diklasifikasikan sebagai kejang sederhana atau kompleks
Gejala
Gejala praiktal
Peristiwa praiktal pada epilepsi parsial kompleks adalah termasuk sensaiotonomik, sensasi kognitif, keadaan afektif dan secara klasik automatisme.
Gejala iktal.
Perilaku yang tidak terinhibisi, terdisorganisasi dan singkat menandai serangan iktal. Gejala kognitif termasuk amnesia untuk waktu selama kejang dan suatu periode delirium yang menghilang setelah kejang. Pasien dengan epilepsi parsial kompleks, suatu fokus kejang dapat ditemukan pada pemeriksaan EEG.
Gejala interiktal
Kelainan psikiatrik yang seling dilaporkan adalah gangguan kepribadian dan biasanya kemungkinan terjadi pada pasien dengan epilepsi yang berasal dari lobus temporalis. Ciri yang paling sering adalah perubahan perilaku seksua, viskositas kepribadian, religiositas dan pengalaman emosi yang melambung. Perubahan prilaku seksual dapat dimanifestasikan sebagai hiperseksualitas, penyimpangan minat seksual. Hiposeksualitas. Gejala viskositas kepribadian biasanya paling dapat diperhatikan pada percakapan pasien yangmungkin lambat, serius, berat dan suka menonjolkan keilmuan, penuhdenga rincian yang tidak penting dan seringkali berputar-putar. Religiositas mungkin jelas dan dapat dimanifestasikan bukan hanya dengan meningkatnya peran serta pada aktivitas yang sangat religious tetapi juga oleh permasalah moral dan etik yan gtidak umum, keasyikan dengan benar dan salah, dan meningkatnya minat pada permasalahan global dan filosofi. Ciri hiperreligius kadang dapat tampak seperti gejala prodromal skizifrenia.
Gejala psikotik. Keadaan psikotik interiktal adalah lebih sering dari psikosis iktal. Episode interpsikotik interpsikotik yang mirip skizofrenia dapat terjadi pasa pasien dengan epilepsi khususnya yang berasal dari lobus temporalis. Onset gejala psikotik pada epilepsi adalah bervariasi. Biasanya gejala psikotik tampak apda pasien yang telah menderita epilepsi untuk jangka wwaktu yang lama, dan onset gejala psikotik didahului oleh perkembangan perkembangan perubahan kepribadian yang berhubungan dengan aktivitas otak epilepsi. Gejala psikosis yang paling karakteristik adalah halusinasi, dan waham paranoid. Gejala gangguan pikiran pada pasien epilepsi psikotik paling mering merupakan gejala yang melibatkan konseptualisasi dan sirkumstansialitas. Pada pasien ini juga muncul gejala kekerasan dan gejala gangguan mood.

Diagnosis
Diagnosis epilepsi yang tepat dapat sulit khususnya jika gejala iktal dan interiktal dari epilepsi merupakan maifestasi berat dari gejala psikiatrik tanpa adanya perubahan yang bermakna pada kesadaran dan kemampuan kognitif. Diagnosis banding lain yang dipertimbangkan adalah kejang semu, dimana psien mempunyai suatu kontrol kesadaran atas gejala kejang yang mirip.
Pada pasien yang sebelumnya mendapatkan suatu diagnosis epilepsi, timbulnya gejala psikiatrik harus dianggap sebagai kemungkinan mewakili suatu evolusi dalam gejala epileptiknya. Jika gejala psikotik tampak pada seorang pasien yang pernah mempunyai epilepsi yagn telah didiagnosis atau dipertimbangkan sebagai diagnosis masa lalu, klinisi harus mendapatkan satu atau lebih pemeriksaan EEG. Pada pasienyang sebelumnya pernah mendapatkan diagnosis epilepsi. Empat karakteristik harus menyebabkan seorang klinisi mencurigai kemungkinan tersebut, yaitu onset psikosis yan gtiba-tiba pada orang yang sebelumhya dianggap sehat secara psikologis, onset delirium yang tiba-tiba tanpa penyebab yang diketahui, riwayat episode yang serupa denga onset yagn mendadak dan pemulihan spontant, dan riwayat terjatuh atau pingsan sebelumnya yang tidak dapat dijelaskan. 1
Pengobatan
Digunakan obat anti kejang, diantaranya phenobarbital, phenytoin, dll. Carbamazepine dan asam valproat mungkin dapat membantu dalam mengendalikan gejala iritabilitas dan meledaknya agresi, karena dua obat tersebut adalah obat antipsikotik tipikal. 1

3. Tumor Otak
Gambaran Klinis, Perjalanan Penyakit, dan Prognosis
Kira-kira 50% pasien dengan tumor otak mengalami gejala mental, kira-kira 80% pasien tumor otak degna gejala mental mempunyai tumor di daerah otak frontalis atau limbik. Meningioma kemungkinan dapat menyebabkan gejala fokal karena lesi menekan daerah korteks yang terbatas, sedangkan glioma kemungkinan menyebabkan gejala yang difus. Delirium merupakan suatu komponen yang paling sering dari tumor yang tumbuh dengan cepat, besar atau metastatic. Jika pada pemeriksaan fisik ditemukan intoktinensia kandung kemih atau usus, suatu tumor lobus frontalis harus dicurigai. Jika riwayat penyakit danpemeriksaan menemukan kelainan pada daya ingat dan pembicaraan, suatu tumor lobus temporalis harus dicurigai.

1. Kognisi
Gangguan fungsi intelektual sering menyertai adanya tumor otak, dan tidak tergantung pada jenis dan lokasinya
2. Keterampilan berbahasa
Gangguan fungsi berbahasa dapat berat, terlebih jika pertumbuhan tumor dapat cepat.
3. Daya ingat
Hilangnya daya ingat merupakan gejala yang paling sering dari tumor otak. Peristiwa yang belum lama, bahkan peristiwa yang menyakitkan dapat hilang, tetapi ingatan yang lama dapat dipertahankan, dan psien tidak menyadari kehilangan ingatannya trhdap peristiwa yang beru saja terjadi.
4. Persepsi
Defek persepsi yang ebrat sering berhubungan dengan gangguan perilaku, khususnya jika pasien perlu mengintegrasi persepsi taktil, auditoris, dan visual.
5. Kesiagaan
Perubahan kesadaran merupakan gajalayang lambat dan sering dari peningkatan tekanan intracranial yang disebabkan oleh suatu tumor otak. Psien tidak dapat bergerak dan menjadi bisu, wlaupun psien itu sadar.
Kista koloid
Walaupun bukan tumor otak, dalam pembicaraan yang jelas, kista koloid yang berlokasi di ventrikel ketiga dapat menimbulkan tekanan fisik pada struktur diendsefalon, yang menyebabkan gejala mental tertentu seperti depresi, labilitas emosi, gejala psikotik, dan perubahan kepribadian.

4. Trauma Kepala
Trauma kepala dapat menyebabkan berbagai gejala mental. Trauma kepala dapat mengarahkan ke diagnosis demensia oleh trauma kepala atau gangguan mental karena kondisi medis umum yang tidak ditentukan. Sindrom pascagegar tetap kontroversial, karena menyebabkan berbagai gejala psikiatrik. 1
Patofifsiologi
Trauma kepala merupaka situasi klinis yang umum. Trauma kepala paling sering terjadi pada usia 15 sampai 25 tahun, dan mempunyai perbandingan laki-laki dan perempuan sebanyak 3 : 1. Trauma kepala secerakasar dibedakkanmenjadi trauma kepala tembus, dan trauma tumpul. Juga dapat terjadi suatu kontusi fokal. Peregangan parenkim otak menyebabkan kerusakan aksonal difus. Proses yang timbul kemudian, seperti edema, dan perdarahan, dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut. 1
Gejala
Dua petunjuk gejala utam yang berhubungan dengan trauma kepala adalah gejala dari gangguan kognitif dan gejala dari sekuele prilaku. Setelah suatu periode amnesia pasca traumatis, biasanya terjadi periode pemulihan selama 6 sam[ai 12 bulan. Masalah kognitif yang paling sering adalah menurunnya kecepatan pemrosesan informasi, penurunan perhatian, meningkatnya distraktibilitas, defisit dalam pemecahan masalah dan kemampuan terus berusaha, dan masalah dengan daya ingat dan mempelajari informasi baru. Pada perilaku, gejala yang utama adalah perubahan kepribadian, depresi, meningkatnya impulsivitas, dan meningkatnya agresi. 1
Pengobatan
Pengobatan gangguan kognitif dan perilaku pada pasien trauma kepala pada dasarnya adalah sama dengan pendekatan pengobatan yang digunakan pada pasien lain dengna gejala tersebut. Pasien trauma kepala mungkinrentan terhadp efek samping yang berhubungan dengan obatnpsikotropik, sehingga obat harus diberikan dalam dosis rendah. Antidepresan standar dapat digunakan untuk mengobati depresi, baik antikonvulsan maupun antipsikotik dapat digunakan untuk mengobati agresi dan impulsivitas.
5. Gangguan Demielinisasi
Gangguan demielinisasi yang utama adalah skelrosis multipel, gangguan lainnya adalah skelrosis lateral amiotropik.
Skelrosis multipel
Skelrosis multipel ditandai dengan episode gejala yang multipel. Secara patofisiologi berhubungan dengan lesi multifocal di subsansia alba di sistim saraf pusat. Gejala neuropsikiatrik dibagi atas gejala kognitif dan gejala perilaku. Pasien dengan sclerosis multipel menunjukkan adanya penurunan kecerdasa, dan daya ingat. Gejala prilaku yang timbul adalah euphoria, depresi, dan perubahan kepribadian. Psikosis adalah komplikasi yang jarang pada pasien dengan sclerosis multipel. Namun, depresi sering terjadi. Factor risiko untuk bunuh diri adalah pasda pasien jenis kelamin laki-laki, dengan onset sclerosis multipel sebelum usia 30 tahun. 1

6. Penyakit Infeksi
Ensefalitis Herpes Simpleks
Ensefalitis herpes simpleks adalahjenis ensefalitis fokal yang paling sering terjadi, penyakit ini paling sering mengenai lobus fronalis dan temporalis. Gejala sering berupa anosmia, halusinasi olfaktoris, dan gustatoris, perubahan kepribadian dan dan juga prilaku yang aneh.
Ensefalitis Rabies
Pada pasien denga penyakit ini, dpat muncull gejala kegelisahan, overaktivitas, dan agitasi. Hidrofobia dapat terjadi akibat spasme laryngeal da diafgramatik yang dialami pasien.
Neurosifilis
Penyakit ini bisanya mengenai lobus frontalis, sehingga menyebabkan perubahan kepribadian, perkembangan gangguan pertimbangan, irirtabilitas, dan penurunan perawatan untuk diri sendiri. Dapat terjadi waham kebesaran, demensia dan tremor.


Meningitis Kronis
Meningitis kronis juga sering ditemukan. Gejala yan gbaisanya timbul adalah nyeri kepala, gangguan daya ingat, konfusi dan demam.

7. Gangguan Kekebalan
Gangguan kekeblan utama yang mengenai masyarakat pada umumnya adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Lupus eritematosus sistemik adalah suat penyakti autoimun yang melibatkan peradanan pada berbagai system organ. Gejala neuropsikiatrik utama adalah depresi, insomnia, labilitas emosional, kegelisahan, dan konfusi.

8. Gangguan Endokrin
Gangguan Tiroid
Hipertioridisme ditandai oleh konfuusi, kecemasan, dan sindrom depresif teragitas. Pasien juga mengeluh mudah lelah, insomnia, penurunan berat badan, gemetan, palpitasi. Gejalapsikiatrik yang serius adalah munculnya gangguan daya ingat, orientasi, dan pertimbangan, kegembiraan manik, waham dan halusinasi. 1
Gangguan Paratiroid
Disfungsi kelenjar paratiroid menhasilkan regulasi abnormal pada metabolism kalsium, sekresi hormone paratiroid yang berlebihan menyebabkan hiperkalsemia, yang emnyebabkan delirium,, perubahan kepribadian, dan apati. Eksitabilitas neuromuscular yang tergantung pada konsentrasi ion kalsium yang tepat adalah menurun dan dapat terjadi kelemahan otot. Hipokalsemia dapat menyebabkan gejala neuropsikiatrik berupa delirium dan perubahan kepribadian. 1
Gangguan Adrenal
Gangguan adrenal dpat menyebabkan perubahan sekresi normal hormone-hormon dari korteks adrenal dan menyebabkan perubahan neurologis dan psikologis yang bermakna. Pasien dengan insufisiensi adrenokortikal kronis sering menunjukkan gejala mental ringan, seoerti apati, mudah lelah, iritabilitas, dan depresi. Jumlah kortisol yang berlebihan yang diproduksi secera endogen oleh suatu tumor menyebabkan ganggau mood sekunder, sindromdepresi teragitasi dan kadang bunuh diri. Penurunan konsentrasi dan dan defisit daya ingat juga mungkin ditemukan. Pemberian kortikosteroid eksogen dosis tinggi biasanya menyebabkan ganggaun mood sekunder yang mirip dengan mania. Jika terapi steroid dihentikan dapat muncul depresi berat. 1

9. Gangguan Metabolisme
Ensefalopati metabolic adalah penyebab disfungsi organic yang sering dapat menyebabkan perubahan proses menal, perilaku, dan fungsi neurologis. Diagnosis harus dipertimbangkan bila terjadi perubahan perilaku, pikiran dan kesadaran yang baru saja dan cepat. Tanda yang paling awal kemungkinan adalah gangguan daya ingat, dan gangguan orientasi. 1
Ensefalopati Hepatik
Gagal hati berat dapat menyebabkan ensefalopati hepatic, yang ditandai dengan perubahan kesadaran, asteriksis, hiperventilasi dan kelainan EEG. Perubahan kesdaran dapat terntang dari apati sampai mengantuk hingga koma. Gejala psikiatrik yang berhubungan adalah perubahan daya ingat, keterampilan intelektual umum dan pada kepribadian. 1
Ensefalopati Uremik
Gagal ginjal sering disertai dengn perubahan daya ingat, orientasi dan kesadran. Gejala neuropsikiatrik cenrung reversibel.
Ensefalopati hipoglikemik
Ensefalopati hipoglikemik dapat disebabkan oleh produksi insulin endogen yang berlebihan maupun pemberian insulin eksogen yang berlebihan. Dengan perkembangan gangguan, disorientasi, konfusi dan halusinsi dapat terjadi juga gejala neurologis lainnya.
Ketoasidosis Metabolik
Pasien ini mempunyai peningktan kemungkinna terjadinya demensia kronis dengan arteriosclerosis menyeluruh.

10. Gangguan Nutrisional
Defisiensi Niasin
Gejala neuropsikiatrik yang mungkin timbul adalah apati, iritabilitas, insomnia, depresi, dan delirium.
Defisiensi Tiamin
Gejala neuropsikiatrik yang timbul berupa apati, depresi, iritabilitas, kegelisahan, dan konsentrasi yang buruk.
Defisiensi kobalamin
Perubahan mental yang dapat muncul berupa apati, depresi, iritablitas dan kemurungan sering ditemukan.


















BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN
Gangguan otak organik didefinisikan sebagai gangguan dimana terdapat suatu patologi yang dapat diidentifikasi (contohnya tumor otak. penyakit cerebrovaskuler, intoksifikasi obat). Sedangkan gangguan fungsional adalah gangguan otak dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima secara umum (contohnya Skizofrenia. Depresi).
Gangguan mental organik diantaranya adalah delirium, demensia, dan gangguan amnestik serta gangguan kognitif lainnya dan gangguan mental karena kondisi medis umum.

SARAN
Diperlukan pemeriksaan yang cermat untuk menentukan diagnosis pasien dengan gangguan mental organik dan menyingkirkan diagnosis dari gangguan non organik, sebab penyakit yang mendasari yang dibahas di sini memiliki fokus-fokus tertentu di otak yang mengakibatkan timbulnya gejala neuropsikiatrik.














DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilak Psikiatri Klinis, Edisi ketujuh, Jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 2010. hal 481-570.
2. Ingram.I.M, Timbury.G.C, Mowbray.R.M, Catatan Kuliah Psikiatri, Edisi keenam, cetakan ke dua, Penerbit Buku kedokteran, Jakarta 1995. hal 28-42.
3. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid 1. Penerbit Media Aesculapsius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2008. hal 189-192.
4. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, Editor Dr, Rusdi Maslim. Jakarta 2003. hal 3-43.
5. Maramis. W.F, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Cetakan ke VI, Airlangga University Press, Surabaya 1992. hal 179-211.


sigit nurawalin

Posts : 11
Reputation : 0
Join date : 02.04.15

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik