Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Jenis-Jenis Gangguan Kepribadian dan Psikoterapi

Go down

Jenis-Jenis Gangguan Kepribadian dan Psikoterapi Empty Jenis-Jenis Gangguan Kepribadian dan Psikoterapi

Post by Inka Okta Elhusnah Tue Dec 29, 2015 3:51 pm

Jenis-Jenis Gangguan Kepribadian dan Psikoterapi Tugas_10


Definisi Psikoterapi
Psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit.
Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
Jenis-Jenis Psikoterapi
a. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, psikoterapi dibedakan atas:
1. Psikoterapi Suportif:
Tujuan:
• Mendukung funksi-funksi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada
• Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
• Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
Cara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.
2. Psikoterapi Reedukatif:
Tujuan:
Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.
Cara atau pendekatan: Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.
3. Psikoterapi Rekonstruktif:
Tujuan :
Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.


b. Menurut “dalamnya”, psikoterapi terdiri atas:  
1. ”superfisial”, yaitu yang menyentuh hanya kondisi atau proses pada “permukaan”, yang tidak menyentuh hal-hal yang nirsadar atau materi yangdirepresi.
2. “mendalam” (deep), yaitu yang menangani hal atau proses yang tersimpan dalam alam nirsadar atau materi yang direpresi.

c. Menurut teknik yang terutama digunakan, psikoterapi dibagi menurut teknik perubahan yang digunakan, antara lain psikoterapi ventilatif, sugestif, katarsis, ekspresif, operant conditioning, modeling, asosiasi bebas, interpretatif, dll.

d. Menurut konsep teoritis tentang motivasi dan perilaku, psikoterapi dapat dibedakan menjadi: psikoterapi perilaku atau behavioral (kelainan mental-emosional dianggap teratasi bila deviasi perilaku telah dikoreksi); psikoterapi kognitif (problem diatasi dengan mengkoreksi sambungan kognitif automatis yang “keliru”; dan psikoterapi evokatif, analitik, dinamik (membawa ingatan, keinginan, dorongan, ketakutan, dll. yang nirsadar ke dalam kesadaran). Psikoterapi kognitif dan perilaku banyak bersandar pada teori belajar, sedangkan psikoterapi dinamik berdasar pada konsep-konsep psikoanalitik Freud dan pasca-Freud.

e. Menurut setting-nya, psikoterapi terdiri atas psikoterapi individual dan kelompok (terdiri atas terapi marital/pasangan, terapi keluarga, terapi kelompok)
Terapi marital atau pasangan diindikasikan bila ada problem di antara pasangan, misalnya komunikasi, persepsi,dll. Terapi keluarga, dilakukan bila struktur dan fungsi dalam suatu keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bila salah satu anggota keluarga mengalami gangguan jiwa, akan mempengaruhi keadaan dan interaksi dalam keluarga dan sebaliknya, keadaan keluarga akan mempengaruhi gangguan serta prognosis pasien. Untuk itu seluruh anggota keluarga diwajibkan hadir pada setiap sesi terapi. Terapi kelompok, dilakukan terhadap sekelompok pasien (misalnya enam atau delapan orang), oleh satu atau dua orang terapis. Metode dan caranya bervariasi; ada yang suportif dan bersifat edukasi, ada yang interpretatif dan analitik. Kelompok ini dapat terdiri atas pasien-pasien dengan gangguan yang berbeda, atau dengan problem yang sama, misalnya gangguan makan, penyalahgunaan zat, dll. Diharapkan mereka dapat saling memberikan dukungan dan harapan serta dapat belajar tentang cara baru mengatasi problem yang dihadapi.

f. Menurut nama pembuat teori atau perintis metode psikoterapeutiknya, psikoterapi dibagi menjadi psikoanalisis Freudian, analisis Jungian, analisis transaksional Eric Berne, terapi rasional-emotif Albert Ellis, konseling non-direktif Rogers, terapi Gestalt dari Fritz Perls, logoterapi Viktor Frankl, dll.

g. Menurut teknik tambahan khusus yang digabung dengan psikoterapi, misalnya narkoterapi, hypnoterapi, terapi musik, psikodrama, terapi permainan dan peragaan (play therapy), psikoterapi religius, dan latihan meditasi.

h. Yang belum disebutkan dalam pembagian di atas namun akhir-akhir ini banyak dipakai antara lain: konseling, terapi interpersonal, intervensi krisis.

Psikoterapi Paranoid
• Pasien paranoid tidak bekerja dengan baik dalam psikoterapi kelompok
• Karena itu ahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasien
• Harus diingat bahwa kejujuran merupakan hal yang sangat penting bagi pasien.
• Contoh : jika kita terlambat dalam melakukan konseling sebaiknya kita minta maaf dan tidak mencari-cari alasan kenapa kita terlambat.

Psikoterapi Skizoid
• Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan kepribadian skizoid mungkin diam dalam jangka waktu yang lama, namun suatu waktu mereka akan ikut terlibat
• Pasien harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok lain mengingat kecenderungan mereka akan ketenangan
• Dengan berjalannya waktu, anggota kelompok menjadi penting bagi pasien skizoid dan dapat memberikan kontak social.
• Seperti menganjurkan pasien untuk sering berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar diharapkan pasien dapat memiliki suatu hubungan yang akrab dengan seseorang dan dapat berbagi pengalamannya.

Psikoterapi Anti Sosial
• Jika pasien diimobilisasi (seperti : dimasukan di dalam rumah sakit) mereka sering kali mampu untuk menjalani psikoterapi. Jika pasien merasa bahwa mereka berada diantara teman-teman sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah bisa menghilang, kemungkinan karena hal itulah kelompok yang menolong diri sendiri (selfhelp group) akan lebih berguna dibandingkan di penjara dalam menghilangkan gangguan.
• Untuk mengatasi rasa takut pasien terhadap keintiman, ahli terapi harus menggagalkan usaha pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan dengan orang lain.

Psikoterapi Histirionik
• Pasien dengan gangguan histirionik seringkali tidak menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya, dengan demikian penjelasan dalam (inner feeling) mereka adalah suatu proses yang penting
• Psikoterapi berorientasi psikoanalisis, baik dalam kelompok atau individual, adalah terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histirionik.
• Seperti melatih cara pandang atau pemikiran  terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul, termasuk pengontrolan emosi dan perilaku.

Psikoterapi Cemas (menghindar)
• Tergantung eratnya hubungan antara ahli terapi dengan pasien
• Saat kepercayaan berkembang, ahli terapi menyampaikan menerima akan ketakutan pasien khususnya rasa takut dan penolakan pasien
• Ahli terapi mendorong pasien untuk keluar ke dunia untuk melakukan apa yang dirasakan mereka memiliki risiko tinggi penghinaan, penolakan dan kegagalan
• Latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka.
• Seperti meyakinkan pasien bahwa kritik itu bukanlah suatu yang buruk atau salah melainkan kritik itu suatu ungkapan kasih saying seseorang agar kita dapat intropeksi diri dan berubah kea rah yang lebih baik.

Psikoterapi Obsesif Kompulsif
• Pasien gangguan kepribadian obsesif-kompulsif seringkali tahu bahwa mereka sakit dan mencari pengobatan atas kemauan sendiri
• Asosiasi bebas dan terapi yang tidak terlalu mengarahkan sangat dihargai oleh pasien gangguan ini
• Terapi kelompok  dan terapi perilaku biasanya memberikan manfaat tertentu
• Melengkapi perilaku kebiasaan mereka mencegah meningkatkan kecemasan pasien dan menyebabkan mereka mudah mempelajari strategi baru.
• Seperti perilaku mencuci tangan diatur waktunya kapan mesti ia mencuci tangannya secara bertahap. Bila terjadi peningkatan kecemasan barulah terapis memberi izin untuk pasien mencuci tangan.

Psikoterapi Dependen
• Terapi gangguan dependen sering berhasil
• Yaitu dengan proses kognitif-behavior, dengan menciptakan kemandirian pada pasien, melatih ketegasan dan menumbuhkan rasa percaya diri
• Terapi perilaku, terapi keluarga dan terapi kelompok semuanya digunakan dengan keberhasilan pada banyak kasus.
• Contohnya mengajari pasien untuk dapat melakukan pekerjaannya sendiri dan meyakinkan pasien bahwa dia mampu untuk melakukan pekerjaan tersebut tanpa bantuan orang lain.

Psikoterapi Emosi Tak Stabil
• Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif dibandingkan interpretasi bawah sadar secara mendalam
• Terapi perilaku digunakan pada pasien gangguan kepribadian emosi tak stabil untuk mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan terhadap kritik dan penolakan
• Seperti latihan keterampilan social, khususnya dengan video, membantu pasien untuk melihat  bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang lain dan dengan demikian untuk meningkatkan perilaku interpersonal mereka.


DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan dan sadock Buku ajar psikiatri klinis. Edisi 2. Jakarta: Penerit Buku EGC; 2010
2. Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayan Medik.
3. Maramis, W.F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Universitas Airlangga. 2005

Inka Okta Elhusnah

Posts : 7
Reputation : 0
Join date : 28.12.15
Age : 32
Location : jl. Hibrida 9 A, Kota Bengkulu

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik